Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari? - Hallo Masyarakat Indonesia Seputar Ekonomi Indonesia, Pada Seputar Ekonomi Indonesia Akan Membahas Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?, Saya Telah Menyiadakan Seputar Ekonomi Indonesia Yang Berkaitkan Tentang Kemajuan/Keterpurukan Bangsa Indonesia . mudah-mudahan isi Artikel Politik Kali ini Dapat Anda Mengerti. okelah, ini dia Artikel Ekonomi Kali ini.

Judul Artikel : Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

lihat juga


Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

Utang pemerintah naik terus, kini hitungannya naiknya yakni Rp1 triliun per hari.
–Ketua Biasa Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan kandidat calon presiden Prabowo Subianto dalam acara bedah buku 1 September 2018

Prabowo Subianto, lawan dari calon presiden incumbent Joko “Jokowi” Widodo pada pemilihan presiden tahun depan mengatakan bahwa utang pemerintah Indonesia bertambah Rp1 triliun tiap hari.

The Conversation menghubungi pengamat ekonomi Yenny Tjoe dari Griffith University, Australia untuk memeriksa kebenaran klaim Prabowo hal yang demikian.
Sempurna utang suatu negara pada jangka waktu tertentu diperoleh dari menjumlahkan utang lama dan utang baru. Utang lama berarti utang yang diakumulasi oleh pemerintahan dahulu dan diturunkan terhadap pemerintahan berikutnya.

Sementara itu, utang baru yakni utang yang dilaksanakan oleh pemerintahan kini untuk membiayai keperluan jangka waktu kini. Untuk mengevaluasi berapa jumlah utang bertambah tiap hari, karenanya yang dievaluasi yakni utang baru yang dijalankan semenjak pemerintahan baru diawali.

Tetapi perlu kita ingat juga bahwa pemerintah tak menjalankan pinjaman tiap hari, namun layak keperluan pembiayaan selama satu jangka waktu pemerintahan.

Sebagai model, aku akan mencoba memberikan gambaran perihal pertambahan utang pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi menurut data utang luar negeri Indonesia yang diliris di web Bank Indonesia.

Dikala Presiden Jokowi dilantik pada Oktober 2014, nominal utang Indonesia yang diturunkan pemerintahan sebelumnya (SBY) yakni $295 miliar (Rp3.569 triliun). Pada bulan Juli 2018, data sementara memperlihatkan utang Indonesia berjumlah $358 miliar.

Artinya, selama 3 tahun dan 9 bulan, dari Oktober 2014 sampai Juli 2018, utang selama pemerintahan Jokowi bertambah sebesar $63 miliar, seimbang dengan $17 miliar per tahun.

Eks Presiden SBY dilantik pada Oktober 2009, nominal utang Indonesia pada dikala itu yaitu $170,8 miliar. Pada akhir pemerintahannya, jumlah utang menjadi $295.4 miliar, artinya, selama lima tahun jangka waktu ke-2 presiden SBY, utang bertambah $124,6 miliar, atau berimbang dengan $25 miliar per tahun.

Diagram di bawah ini menonjolkan rata-rata pertambahan utang per hari menurut tiga kategori peminjam: pemerintah sentra, Bank Indonesia dan swasta (termasuk Badan Usaha Milik Negara), dinilai dengan dolar Amerika dan rupiah.

Dari diagram di atas dapat diperhatikan bahwa untuk jangka waktu Oktober 2014 hingga Juli 2018, utang Indonesia bertambah rata-rata $46 juta per hari. Dengan poin tukar US$1 = Rp14.320, jumlah itu berimbang dengan Rp0,66 triliun per hari. Jumlah itu terdiri dari:

Utang pemerintah sentra bertambah rata-rata Rp0,54 trilliun per hari
Utang Bank Indonesia berkurang rata-rata Rp0,03 triliun per hari; dan
Utang swasta bertambah Rp0,15 triliun per hari.

Pada masa pemerintahan Jokowi, utang pemerintah sentra memang mendominasi. Ini sebab pemerintah membutuhkan tarif besar untuk menyokong pembangunan infrastruktur dan program pelayanan publik, serta reformasi birokrasi dan administrasi.

Kalau diperbandingkan dengan jangka waktu pemerintahan SBY, utang Indonesia dari Oktober 2009 hingga Oktober 2014 bertambah rata-rata $69 juta per hari. Dengan skor tukar US$1 = Rp12.085 dikala itu, jumlah itu sepadan dengan Rp0,83 triliun per hari, terdiri dari:

Utang pemerintah sentra bertambah rata-rata Rp0,24 trilliun per hari;
Utang Bank Indonesia berkurang Rp0,01 triliun per hari; dan
Utang swasta bertambah Rp0,60 triliun per hari.

Merujuk pada data terupdate, rata-rata utang Indonesia bertambah Rp0,66 triliun per hari selama pemerintahan Jokowi. Oleh sebab itu pernyataan Prabowo perihal jumlah utang Indonesia meningkat Rp1 triliun per hari ketika ini tak jitu. – Yenny Tjoe

Aku kurang lebih sependapat dengan pernyataan penulis bahwa pernyataan utang pemerintah bertambah Rp1 triliun per hari kurang pas.

Ini sebab pola data utang cuma dapat diobservasi paling pesat dalam bentang satu bulan.

Jadi data mengenai utang diumumkan tiap bulan oleh pemerintah, melewati Kementerian Keuangan untuk utang pemerintah, dan Bank Indonesia untuk keseluruhan posisi utang luar negeri.

Sehingga kalaupun akan dievaluasi secara rata-rata, sebaiknya konsisten menurut frekuensi ketersediaan datanya.

Model lainnya dapat diperhatikan untuk data Produk Dalam Bruto (PDB). BPS (Badan Sentra Statistik) menjalankan perhitungan dan mengeluarkan pengumuman publik tiap triwulan untuk PDB, karenanya amati data cuma dapat diucapkan untuk bentang paling kencang tiap-tiap triwulan hal yang demikian.

Hakekatnya, aku tak semacam itu mengenal data utang yang diwujudkan rujukan (berhubungan pernyataan Prabowo 1 September ini). Seandainya asumsinya menurut data yang diumumkan ke publik, data terupdate yang diterapkan pada ketika itu kemungkinan merujuk hingga Juni 2018.

Berhubungan diagram yang ditampilkan ada pantasnya sumber datanya juga diceritakan. Contohnya apakah data hal yang demikian berasal dari Statistik Utang Luar Indonesia (SULNI)? Dan jikalau rujukannya merupakan utang luar negeri yang dilaksanakan oleh pemerintah, karenanya cuma nilai (i) dan nilai (ii) yang diperhitungkan.

Jadi kalaupun dipaksakan dihitung per hari, pertambahan utang pemerintah (termasuk didalamnya posisi utang Bank Indonesia) yakni Rp0,51 triliun per hari, lebih kecil dari Rp0,66 triliun.

Untuk memberikan ilustrasi yang utuh mengenai data utang, tak cuma diperkenalkan secara mutlak namun juga secara rasio. Utang pemerintah dapat saja meningkat secara mutlak nominal melainkan menurun menurut rasio PDB.

The Conversation mengecek kebenaran klaim dan pernyataan calon presiden memasuki pemilihan presiden (pilpres) 2019. Pernyataan mereka dianalisa oleh para pakar di bidangnya. kemudian dikasih ke pakar lainnya untuk dikaji. Telaah dijalankan tanpa mengenal siapa penulisnya (blind ulasan).


Demikianlah Artikel Devisa Kali ini Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

Sekian Artikel Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?, mudah-mudahan bisa dipahami anda semua. baiklah, sekian artikel kali ini, Salam Indonesia.

Anda sedang membaca artikel Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari? dan artikel ini url permalinknya adalah http://imfengyao.blogspot.com/2018/10/cek-fakta-apakah-benar-utang-indonesia_30.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?